ASEAN Blogger Festival 2013 telah usai. Sepenggal kenangan bertemu dan berkenalan dengan para blogger seantero ASEAN menambah semangat untuk terus nge-blog. Semangat mereka seperti tak bisa dihentikan oleh jarak dan waktu. Semua bahagia, semua sumringah bersua.
Namun memnag benar terjadi pameo mainstream"ada pertemuan pasti ada perpisahan" dan harus benar-benar dijalani trah ini.
KasunanSurakarta membuat perpisahan semakin menjadi dan begitu sakral, walau saya harus naik taxy, karena bus tidak mau menjemput kami yang tertinggal. Ya... mudah saja.... pasti saya terlambat pulang ke Sahid Jaya. Padahal teman serombongan siap sedia untuk pulang ke Semarang.
Kritik Tanpa Solusi
Terus apa sambunganya dengan #JombloASAEN ?... sudah nikmati baca saja...
Acara kemarin benar-benar membuat saya bebas-lepas menikmati suasan Solo yang begitu akrab. Jujur saya tidak membawa gadget apapun keculai HP seharga 100 ribuan untuk sekedar SMS dan phone.
Bagi saya lho... menikmati keakraban teman-teman Blogger sewaktu offline ya begitu. Tidak menghamburkan pandangan ke gadget untuk skroling twitter. Update status, atau posting blog sewaktu acara demi mendapat hadiah. enaknya ya mengakrabi suasana acara. Entah setelahnya mau gimana ya sumonggo.. :)
Ya... saya tahu sih... keejawantahan blogger memang begitu. Lah ya masak iya... menyia-nyiakan networking dengan teman luar jawa, luar negeri dengan acara nunduk melulu di gadget. Ndak asik ah...
Terus apa lagi ya menjadi konsen saya di acara tersebut?..
Saya tergolong asik sendiri dengan acara. Bisa keluar masuk tempat acara. Bahkan saya sempat keliling jalanan Solo saat acara berlangsung untuk bikin kartu nama hehe... Maaf panitia... ini kan bagian dari networking :)
Selama cara ternyat teman-teman yang sibuk dengan gadgetnya memberitahukan bahwa ada yang nyinyir tentang ABFI ini. entah mereka menuliskan apa tentangg ABFI yang katanya ada tandingan acara yang disebut #KopiKere. Heran ya ada-ada saja. Ya..inilah ndak asiknya bawa gadget. Asik-asiknya acara mereka malah ribut, ngedumel sendiri, malah bikin dosa.
Acara sebaik apapun, pastilah ada sesuatu yang kurang. Apalagi acara ini ditangai oleh para Blogger yang seharusnya juga ikut menikmati keakraban. Bukan jadi panitia. Kalau Blogger sudah jadi EO plat merah tentunya, blogger-blogger yang lain jadi memberikan muka acuh. Berpikir blogger panitia menghalalkan kongsi-kongsi Pemerintah. Mungkin itu yang hinggap oleh penyelenggara #KopiKere.
Kalau memang begitu ya.. seharusnya penyelenggaraan diserahkan kepada EO profesional. Kalaupun ada di kepanitiaan, hanya sebagai SC (Sterring Comittee) yang hanya mencurahkan konsep acara. Sedangkan eksekusinya ya EO saja, toh...kalaupaun ada kesalahan tinggak jitak aja tuh EO. Apalagi EO sekarang bisa kok di DP atas kinerja mereka dulu. Soalnya saya juga beberapa tahun di EO sih...jadi agak tahu.
Ah..pasti ada yang berpikir. Itu tak semudah yang kau pikirkan whiz....
Hehe..sesuatu tidak akan mudah jika tak dijalankan.
Sudahlah percaya, jangan tutup pikiran dengan kongsi-kongsi uang pemerintah.
Stop loh kok saya bikin dosa lagi..... Ngrasani acara.
Oh ya..maaf posting ini tidak berimbang. Karena saya ndak tahu dan ndak mau (terlalu)tahu dengan #KopiKere. Karena aku belum kenal sih... Memang sebaiknya kenal atas nama blog bukan nama acara.
PAKE hashtags #JombloASEAN yak!
Setelah merajut keakraban selama acara, ndak asyik dong kita berhenti networking dengan sesama peserta. Nah.. #JombloASEAN menjadi perantara penyambungan kembali sillaturrohim.
Hashtags#jombloASEAN bukan resmi, malah menjadi dialog yang buka-bukaan. Merasa menjadi satu jiwa dengan ke-jombloan, walaupun saya yakin banyak yang ndak jomblo hehe...Justru usaha untuk membuka hati inilah yang menjadi pembicaraan menjadi asik, tanpa tendensi apa-apa. Jomblo itu berwarna-warni dan tentunya kreatif.
Semoga #JombloASEAN menjadi sesuatu yang bisa lebih menyatukan jiwa para blogger yang telah terkotak. Manjadi satu hati, menjadi pembuka trah blogger yang mengusung persahabatan daripada idealisme lu junior, gue senior.
Ah... ndak tahu lagi harus nulis apa. Lebih baik berkarya.
semoga Blogger manjadi yang baik-baik saja.
blogger yang mengkultuskan kebersamaan demi kemajuan Indonesia.
Ah..sudah.. terima kasih telah scrolling lanturan saya....
Namun memnag benar terjadi pameo mainstream"ada pertemuan pasti ada perpisahan" dan harus benar-benar dijalani trah ini.
KasunanSurakarta membuat perpisahan semakin menjadi dan begitu sakral, walau saya harus naik taxy, karena bus tidak mau menjemput kami yang tertinggal. Ya... mudah saja.... pasti saya terlambat pulang ke Sahid Jaya. Padahal teman serombongan siap sedia untuk pulang ke Semarang.
Kritik Tanpa Solusi
Terus apa sambunganya dengan #JombloASAEN ?... sudah nikmati baca saja...
Acara kemarin benar-benar membuat saya bebas-lepas menikmati suasan Solo yang begitu akrab. Jujur saya tidak membawa gadget apapun keculai HP seharga 100 ribuan untuk sekedar SMS dan phone.
Bagi saya lho... menikmati keakraban teman-teman Blogger sewaktu offline ya begitu. Tidak menghamburkan pandangan ke gadget untuk skroling twitter. Update status, atau posting blog sewaktu acara demi mendapat hadiah. enaknya ya mengakrabi suasana acara. Entah setelahnya mau gimana ya sumonggo.. :)
Ya... saya tahu sih... keejawantahan blogger memang begitu. Lah ya masak iya... menyia-nyiakan networking dengan teman luar jawa, luar negeri dengan acara nunduk melulu di gadget. Ndak asik ah...
Terus apa lagi ya menjadi konsen saya di acara tersebut?..
Saya tergolong asik sendiri dengan acara. Bisa keluar masuk tempat acara. Bahkan saya sempat keliling jalanan Solo saat acara berlangsung untuk bikin kartu nama hehe... Maaf panitia... ini kan bagian dari networking :)
Selama cara ternyat teman-teman yang sibuk dengan gadgetnya memberitahukan bahwa ada yang nyinyir tentang ABFI ini. entah mereka menuliskan apa tentangg ABFI yang katanya ada tandingan acara yang disebut #KopiKere. Heran ya ada-ada saja. Ya..inilah ndak asiknya bawa gadget. Asik-asiknya acara mereka malah ribut, ngedumel sendiri, malah bikin dosa.
Acara sebaik apapun, pastilah ada sesuatu yang kurang. Apalagi acara ini ditangai oleh para Blogger yang seharusnya juga ikut menikmati keakraban. Bukan jadi panitia. Kalau Blogger sudah jadi EO plat merah tentunya, blogger-blogger yang lain jadi memberikan muka acuh. Berpikir blogger panitia menghalalkan kongsi-kongsi Pemerintah. Mungkin itu yang hinggap oleh penyelenggara #KopiKere.
Kalau memang begitu ya.. seharusnya penyelenggaraan diserahkan kepada EO profesional. Kalaupun ada di kepanitiaan, hanya sebagai SC (Sterring Comittee) yang hanya mencurahkan konsep acara. Sedangkan eksekusinya ya EO saja, toh...kalaupaun ada kesalahan tinggak jitak aja tuh EO. Apalagi EO sekarang bisa kok di DP atas kinerja mereka dulu. Soalnya saya juga beberapa tahun di EO sih...jadi agak tahu.
Ah..pasti ada yang berpikir. Itu tak semudah yang kau pikirkan whiz....
Hehe..sesuatu tidak akan mudah jika tak dijalankan.
Sudahlah percaya, jangan tutup pikiran dengan kongsi-kongsi uang pemerintah.
Stop loh kok saya bikin dosa lagi..... Ngrasani acara.
PAKE hashtags #JombloASEAN yak!
Setelah merajut keakraban selama acara, ndak asyik dong kita berhenti networking dengan sesama peserta. Nah.. #JombloASEAN menjadi perantara penyambungan kembali sillaturrohim.
Hashtags#jombloASEAN bukan resmi, malah menjadi dialog yang buka-bukaan. Merasa menjadi satu jiwa dengan ke-jombloan, walaupun saya yakin banyak yang ndak jomblo hehe...Justru usaha untuk membuka hati inilah yang menjadi pembicaraan menjadi asik, tanpa tendensi apa-apa. Jomblo itu berwarna-warni dan tentunya kreatif.
Ah... ndak tahu lagi harus nulis apa. Lebih baik berkarya.
semoga Blogger manjadi yang baik-baik saja.
blogger yang mengkultuskan kebersamaan demi kemajuan Indonesia.
Ah..sudah.. terima kasih telah scrolling lanturan saya....
ALSO ON WHIZISME